MINDSET ATAU EFEK TEMAN?
yeeeyyy! sudah selesai ujian nasionalnya! daftar snmptn juga
sudah. tinggal nunggu hasilnya dong ya? yap! waktu daftar snmptn pastinya dong
kita pilih yang biasa di tempat bimbel
passing gradenya rendah. tetapi dari sebuah artikel yang saya baca,
passing grade itu bukan jadi acuan juga loh. mau tahu mengapa? karena setiap
universitas punya aturan menilai para calon mahasiswanya. tetapi ada juga yang memilih passing grade rendah itu yang
diterima? hoki. iya mungkin keberuntungan, dan rejeki dia memang sudah di
universitas itu. ah sok tahu banget nih si penulis, pasti engga di terima, karena itu dia bilang
seperti itu! ya.. jujur saya memang kurang beruntung cara itu. saya menyebutnya
kurang beruntung dan bukan gagal, karena ada cara lain untuk mendapatkan yang
kita ingin bukan? sbmptn. ya. cara kedua yang ditempuh para calon mahasiswa
untuk diterima dan ingin menjadi mahasiswa di universitas negeri. bimbel sana
bimbel sini, duh semrawut, pokoknya gue harus dapat! waktu test bingung mau isi
apa? ya sudahlah asal isi aja, hoki-hokian ini. tidak boleh seperti itu. tidak
punya perasaan jika kalian seperti itu. ko? mengapa? karena kalian sudah
diberikan fasilitas dari orang tua kalian, bimbel yang terkadang ada yang
memilih di tempat berbeda. itulah cara kedua para calon mahasiswa yang sangat
terobsesi dengan uiversitas negeri.
menunggu hasil dan ketika hasil mereka keluar. dan di iklan baris pada stasiun
televisi mengebarkan “hasil sbmptn dan dilihat di via sbmptn.or.id. banyak cara
mereka mengekspresikan perasaan mereka saat mengetahui hasil mereka. ada yang
langsung up to date di aplikasi yang mereka punya dan selfie. ah gue dapat loh
aaaa! dan berbagai cara mereka mengekspresikannya dan itu hak mereka. bagaimana
yang belum diterima? ada yang menuduh, ko dia lolos? padahal waktu mengisi
jawaban dia asal-asalan sedangkan guekan sudah pakai cara jitu apa yang ada di
buku sbmptn. ada juga yang menangis histeria, mamaaa papaa aku engga mau tahu
pokoknya aku harus di negeri, dia aja dapat padahal saat mengisi lembar jawaban
dia sempat tertidur, aku engga mau tahu! dan orang tuanya meyakinkan masih ada
cara sang anak untuk ke universitas negeri. ujian mandiri. pastinya mereka
belajar lagi usaha lagi dan terus-menerus. agak santai tetapi pasti
mengerjakannya. mereka menunggu sembari berdoa. ya allah loloskan hamba di test
ujian mandiri ini, saya janji jika hamba diterima, belajar hamba semakin giat
lagi, aaamiiin. dan hasilnya pun keluar. ya, untuk yang diterima mereka
langsung daftar ulang, dan yang belum beruntung mau tidak mau memang rejeki
mereka ke universitas swasta. tetapi ada pula, yang menawarkan. si bapak dan
ibu hanya membayar 25juta dijamin masuk, karena tetangga saya pun begitu. ko
bisa? iya kan sudah ada orang dalam. kesimpulan dari cerita saya, dan orang
hebat yang saya dengar. “ kuliah swasta atau pun negeri sama saja, aturan
setiap unveritas yang berbeda”. memang ada yang bilang jika kita di universitas
negeri peluang mendapatkan kerja lebih besar, tetapi balik lagi ke diri masing-masing.
bagaimana usaha kita mendapatkannya. percaya dan yakin bahwa di setiap
universitas dan jurusan yang kalian pilih mempunyai peluang kerja. “uang tak lebih dari sarana. ia dapat menjadi
sumber untuk menebar kebaikan dan sumber menebar kejahatan, atau bahkan tak
mengasilkan apa-apa” di buku karangan jim stovall, di judul hadiah uang.
dan apa sih yang kalian cari di dunia ini? saya pribadi, saya mencari
kesuksesan untuk saya, dan keluarga saya. dengan cara apa? yakin dan percaya,
berdoa berusaha, jangan melupakan yang wajib dilaksanakan. terimakasih J