Kamis, 05 April 2018

Tugas Softskill Pengantar Komputasi Modern | Teori Komputasi dan Implementasi Pengantar Komputasi Cloud


PENGANTAR KOMPUTASI MODERN
Dosen: LELY PRANANINGRUM, SKOM.MMSI


Teori Komputasi dan Implementasi
Pengantar Komputasi Cloud


Nama Kelompok:

Achmad Muhaymin (50414129)
Nandy Oktafianto (57414813)
Nova Tri Handoyo (58414023)
Rezha Alvita Sari (59414199)






2018





Teori Komputasi dan Implementasi
1.     Teori Kmputasi
Teori komputasi adalah cabang ilmu komputer dan matematika yang membahas apakah dan bagaimanakah suatu masalah dapat dipecahkan pada model komputasi, menggunakan algoritma. Bidang ilmu ini terutama membahas hal terkait komputabilitas dan kompleksitas, dalam kaitannya dengan formalisme komputasi.
Untuk melakukan studi komputasi dengan ketat, ilmuwan komputer bekerja dengan abstraksi matematika dari komputer yang dinamakan model komputasi. Ada beberapa model yang digunakan, namun yang paling umum dipelajari adalah mesin Turing. Sebuah mesin Turing dapat dipikirkan sebagai komputer pribadi meja dengan kapasitas memori yang tak terhingga, namun hanya dapat diakses dalam bagian-bagian terpisah dan diskret.
Ilmuwan komputer mempelajari mesin Turing karena mudah dirumuskan, dianalisis dan digunakan untuk pembuktian, dan karena mesin ini mewakili model komputasi yang dianggap sebagai model paling masuk akal yang paling ampuh yang dimungkinkan. Kapasitas memori tidak terbatas mungkin terlihat sebagai sifat yang tidak mungkin terwujudkan, namun setiap permasalahan yang "terputuskan" (decidable) yang dipecahkan oleh mesin Turing selalu hanya akan memerlukan jumlah memori terhingga.
2.     Implementasi
·       Fisika
Implementasi komputasi modern di bidang fisika ada Computational Physics yang mempelajari suatu gabungan antara Fisika,Komputer Sain dan Matematika Terapan untuk memberikan solusi pada “Kejadian dan masalah yang komplek pada dunia nyata” baik dengan menggunakan simulasi juga penggunaan algoritma yang tepat.
Pemahaman fisika pada teori, experimen, dan komputasi haruslah sebanding, agar dihasilkan solusi numerik dan visualizasi /pemodelan yang tepat untuk memahami masalah Fisika. Untuk melakukan perkerjaan seperti evaluasi integral,penyelesaian persamaan differensial, penyelesaian persamaan simultans, mem-plot suatu fungsi/data, membuat pengembangan suatu seri fungsi, menemukan akar persamaan dan bekerja dengan bilangan komplek yang menjadi tujuan penerapan fisika komputasi.
·       Kimia
Implementasi komputasi modern di bidang kimia ada Computational Chemistry yaitu penggunaan ilmu komputer untuk  membantu menyelesaikan masalah kimia, contohnya penggunaan super komputer untuk menghitung struktur dan sifat molekul. Dalam kimia teori, kimiawan dan fisikawan secara bersama mengembangkan algoritma dan program komputer untuk memungkinkan peramalan sifat-sifat atom dan molekul, dan/atau lintasan reaksi untuk reaksi kimia, serta simulasi sistem makroskopis.
Banyak kimiawan komputasi  “sekedar” menggunakan program komputer dan metodologi yang ada dan menerapkannya untuk permasalahan kimia tertentu. Di antara sebagian besar waktu yang digunakan untuk hal tersebut, kimiawan komputasi juga dapat terlibat dalam pengembangan algoritma baru, maupun pemilihan teori kimia yang sesuai, agar diperoleh proses komputasi yang paling efisien dan akurat.
·       Matematika
Implementasi komputasi modern di bidang matematika ada numerical analysis yaitu sebuah algoritma dipakai untuk menganalisa masalah - masalah matematika. Bidang analisis numerik sudah sudah dikembangkan berabad-abad sebelum penemuan komputer modern.Interpolasi linear sudah digunakan lebih dari 2000 tahun yang lalu. Kalkulator mekanik juga dikembangkan sebagai alat untuk perhitungan tangan.
Kalkulator ini berevolusi menjadi komputer elektronik pada tahun 1940. Kemudian ditemukan bahwa komputer juga berguna untuk tujuan administratif. Tetapi penemuan komputer juga mempengaruhi bidang analisis numerik, karena memungkinkan dilakukannya perhitungan yang lebih panjang dan rumit. Selain itu juga terdapat istilah-istilah seperti Probabilitas, Algoritma, dan Kalkulus yang ternyata sangat dibutuhkan dalam perkembangan Ilmu Komputer.
·       Ekonomi
Pada bidang  Ekonomi, Terdapat Computational Economics yang mempelajari titik pertemuan antara ilmu ekonomi dan ilmu komputer mencakup komputasi keuangan, statistika, pemrograman yang di desain khusus untuk komputasi ekonomi dan pengembangan alat bantu untuk pendidikan ekonomi. Contohnya, mempelajari titik pertemuan antara ekonomi dan komputasi, meliputi agent-based computational modelling, computational econometrics dan statistika, komputasi keuangan, computational modelling of dynamic macroeconomic systems dan pengembangan alat bantu dalam pendidikan komputasi ekonomi.
Implementasi pada ilmu pengetahuan ekonomi adalah mempelajari agent-based computational modeling, computational econometrics dan statistika, komputasi keuangan, computational modeling of dynamic macroeconomic systems, pemrograman yang didesain khusus untuk komputasi ekonomi, dan pengembangan alat bantu dalam pendidikan komputasi ekonomi. Karena dibidang ekonomi pasti memiliki permasalahan yang harus dipecahkan oleh algoritma.
Salah satu contoh komputasi di bidang ekonomi adalah komputasi statistik. Komputasi statistik  adalah jurusan yang mempelajari teknik pengolahan data, membuat program, dan analisis data serta teknik penyusunan sistem informasi statistik seperti penyusunan basis data, komunikasi data, sistem jaringan, dan diseminasi data statistik. Komputasi dapat digunakan untuk memecahkan masalah ekonomi contohnya seperti Data Mining, dengan data mining, sebuah perusahaan dapat memecahkan masalah dengan cara yang seefektif mungkin.
·       Geologi
Pada bidang geologi teori komputasi biasanya digunakan untuk pertambangan, sebuah sistem komputer digunakan untuk menganalisa bahan-bahan mineral dan barang tambang yang terdapat di dalam tanah. Contohnya, Pertambangan dan digunakan untuk menganalisa bahan-bahan mineral dan barang tambang yang terdapat di dalam tanah.
·       Geografi
Implementasi komputasi modern di bidang geografi diterapkan pada GIS (Geographic Information System) yang merupakan sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.
Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini. Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi ilmiah,pengelolaan sumber dayaperencanaan pembangunankartografi dan perencanaan rute. Misalnya, GIS bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau GIS dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.

Pengantar Komputasi Cloud

·       PENGANTAR KOMPUTASI GRID

1.     PENGERTIAN
Komputasi grid yaitu salah satu tipe komputasi paralel, dalam penggunaan sumber daya (hardware dan software) yang menyediakan akses (internet) yang bisa diandalkan, konsisten dan low budget serta terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar.

2.     Konsep dasar dari komputasi grid
Salah satu dari konsep dasar dalam komputasi grid yaitu lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet) maksud dari penyataan tersebut seperti pada salah satu contoh implementasi komputasi grid itu sendiri yaitu e-learning, dimana pada modul e-learning dikhusukan untuk pendidikan, serta terdiri dari beberapa tutor maupun pelajar yang menggunakan e-learning tersebut untuk diskusi, sehingga terjadinya konsep dasar yakni lingkungan kolaboratif bagi e-community.

Selain dari konsep diatas ada beberapa yang termasuk di dalamnya yaitu:
1.     Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
2.     Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda.
3.     Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.

3.     Cara Kerja komputasi grid
a)     Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
Artinya misal pada sebuah lab, seorang tutor mengirim file pembelajaran untuk pelajarnya. Pengiriman tersebut membutuhkan jaringan agar dapat terhubung ke pelajar yang sedang dalam proses pembelajaran. Pernyataan tersebut merupakan komputasi grid, dimana koordinasi terhadap sumber daya komputasi tidak berada dibawah suatu kendali terpusat, kecuali jika tutor memberikan perintah untuk mendownload pada sebuah google drive, maka dalam hal tersebut termasuk cloud computing, bukan grid komputing.

b)    Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
Artinya ketika pembelajaran, mungkin ada soal yang harus diselesaikan, namun seperti yang dikatakan pada pernyataan contoh a tersebut, jaringan yang dipakai local maksudnya pelajar yang diajarkan pada ruangan tersebut yang menggunakan.

c)     Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

4.     Perbedaan Cloud Computing dengan Grid Computing
Cloud Computing adalah sekumpulan komputer yang terhubung melalui internet sama seperti Grid Computing tetapi Grid Computing menghubungkan semua komputer dengan segala perangkat tambahan yang dimiliki tiap komputer untuk saling menggunakan sumber daya pada tiap komputer yang terhubung Sehingga komputasi berjalan maksimal tanpa ada komputer yang menganggur. Sedangkan Cloud Computing hanya menggunakan software pada server tanpa harus memikirkan hardware yang di pakai tanpa membuat komputer dari user lain ikut sibuk bekerja.
Contoh penerapannya: E-Learning. E-Learning banyak macamnya, salah satu yang terlihat dari fasilitas kampus Gunadarma yakni V-Class (Virtual Class), yang diberikan kepada mahasiswa dari dosen yang memberikan kelas secara virtual. Pada v-class tersebut hanya dapat diakses ketika dosen  memiliki akun staffsite Gunadarma, telah mengupload materi, soal kuis, dan forum diskusi serta telah dibuka oleh dosen pemberi kelas virtual. Begitu juga sebagai mahasiswa yang memiliki akun studentsite Gunadarma, dimana mahasiswa memilih mata kuliah yang bersangkutan dengan dosen pemberi kelas virtual yang dapat mengakses.
Berikut ini contoh Beberapa kluster/grid computing yang ada di Indonesia adalah:
·       LIPI Public Cluster (http://www.cluster.lipi.go.id/)
·       Kluster Rekayasa Komputasional ITB (http://computational.engineering.or.id)
·       NL Grid UGM (http://grid.te.ugm.ac.id/docs/)
·       Grid UI (http://grid.ui.ac.id/)
Tampilan Kluster Rekayasa Komputasional ITB (http://computational.engineering.or.id)


·      Virtualisasi
APA ITU VIRTUALISASI
Virtualisasi berasal dari kata dasar virtual yang berarti maya. Virtualisasi sendiri dalam dunia komputer merupakan sebuah proses pengimplementasian perangkat lunak dalam sebuah fungsi perangkat keras komputer tak nyata yang mana kinerjanya menyerupai perangkat keras sebenarnya atau bahkan lebih. 
 Sebagai contoh : Sistem Operasi, Perangkat penyimpanan serta Jaringan
          Selain itu virtualisasi dapat diimplementasikan dalam berbagai bentuk, antara lain (Harry Sufehmi, Pengenalan Virtualisasi, 2009-06-07) :
  1. Network Virtualization : VLAN, Virtual IP (untclustering), Multilink
  2. Memory Virtualization : pooling memory dari node-node di cluster
  3. Grid Computing : banyak komputer = satu
  4. Application Virtualization : Dosemu, Wine
  5. Storage Virtualization : RAID, LVM
  6. Platform Virtualization : virtual computer
         Karena dalam hal ini virtualisasi mengacu pada proses penciptaan kerja mesin secara virtual layaknya perangkat sebenarnya, maka terdapat beberapa jenis virtualisasi, diantaranya :
  1. Para-virtualisasi        : Menjalankan sebuah perangkat lunak dalam sebuah host dengan menyesuaikan domain sendiri seolah berada dalam sistem yang berbeda.
  2. Virtualisasi sebagian : Membuat sebuah lingkungan virtual  hanya untuk menjalankan program atau perangkat lunak tertentu , kondisi yang dialami adalah lingkungan dimana tidak semua aspek disimulasikan.
  3. Virtualisasi penuh     : Mirip dengan para-virtualisasi dimana hampir menyerupai perangkat asli dan mampu menjalankan perangkat lunak secara keseluruhan. Yang membedakan adalah tidak ditempatkan pada domain sendiri.



KEUNTUNGAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI
  1. Pengurangan Biaya Investasi Hardware. Investasi hardware dapat ditekan lebih rendah karena virtualisasi hanya mendayagunakan kapasitas yang sudah ada. Tak perlu ada penambahan perangkat komputer, server dan pheriperal secara fisik. Kalaupun ada penambahan kapasitas harddisk dan memori, itu lebih ditujukan untuk mendukung stabilitas kerja komputer induk, yang jika dihitung secara finansial, masih jauh lebih hemat dibandingkan investasi hardware baru.
  2. Kemudahan Backup & Recovery. Server-server yang dijalankan didalam sebuah mesin virtual dapat disimpan dalam 1 buah image yang berisi seluruh konfigurasi sistem. Jika satu saat server tersebut crash, kita tidak perlu melakukan instalasi dan konfigurasi ulang. Cukup mengambil salinan image yang sudah disimpan, merestore data hasil backup terakhir dan server berjalan seperti sedia kala. Hemat waktu, tenaga dan sumber daya.
  3. Kemudahan Deployment. Server virtual dapat dikloning sebanyak mungkin dan dapat dijalankan pada mesin lain dengan mengubah sedikit konfigurasi. Mengurangi beban kerja para staff IT dan mempercepat proses implementasi suatu sistem
  4. Mengurangi Panas. Berkurangnya jumlah perangkat otomatis mengurangi panasnya ruang server/data center. Ini akan berimbas pada pengurangan biaya pendinginan/AC dan pada akhirnya mengurangi biaya penggunaan listrik
  5. Mengurangi Biaya Space. Semakin sedikit jumlah server berarti semakin sedikit pula ruang untuk menyimpan perangkat. Jika server ditempatkan pada suatu co-location server/data center, ini akan berimbas pada pengurangan biaya sewa
  6. Kemudahan Maintenance & Pengelolaan. Jumlah server yang lebih sedikit otomatis akan mengurangi waktu dan biaya untuk mengelola. Jumlah server yang lebih sedikit juga berarti lebih sedikit jumlah server yang harus ditangani
  7. Standarisasi Hardware. Virtualisasi melakukan emulasi dan enkapsulasi hardware sehingga proses pengenalan dan pemindahan suatu spesifikasi hardware tertentu tidak menjadi masalah. Sistem tidak perlu melakukan deteksi ulang hardware sebagaimana instalasi pada sistem/komputer fisik
  8. Kemudahan Replacement. Proses penggantian dan upgrade spesifikasi server lebih mudah dilakukan. Jika server induk sudah overload dan spesifikasinya tidak mencukupi lagi, kita bisa dengan mudah melakukan upgrade spesifikasi atau memindahkan virtual machine ke server lain yang lebih powerful
KERUGIAN PENGGUNAAN VIRTUALISASI
  1. Satu Pusat Masalah. Virtualisasi bisa dianalogikan dengan menempatkan semua telur didalam 1 keranjang. Ini artinya jika server induk bermasalah, semua sistem virtual machine didalamnya tidak bisa digunakan. Hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan fasilitas backup secara otomatis dan periodik atau dengan menerapkan prinsip fail over/clustering
  2. Spesifikasi Hardware. Virtualisasi membutuhkan spesifikasi server yang lebih tinggi untuk menjalankan server induk dan mesin virtual didalamnya
  3. Satu Pusat Serangan. Penempatan semua server dalam satu komputer akan menjadikannya sebagai target serangan. Jika hacker mampu menerobos masuk kedalam sistem induk, ada kemungkinan ia mampu menyusup kedalam server- server virtual dengan cara menggunakan informasi yang ada pada server induk
Hubungan Virtualisasi dengan Cloud Computing
          Virtualisasi merupakan kunci, komponen utama dalam cloud computing. Karena semua sistem operasi dan aplikasi berada didalam mesin virtual tersebut. Virtualisasi inilah yang akan mengakomodir secara keseluruhan dari konsep arsitektur cloud computing, karena virtualisasi memiliki kemampuan untuk membuat sebuah komputer atau grup komputer secara virtual dan membuat jaringan dari perangkat komputer virtual tersebut saling terintegrasi satu dengan lainnya. 
          Secara mudah virtualisasi dan cloud computing dapat dianalogikan sebagai sebuah gedung world trade center yang mana digunakan orang banyak dan berbeda beda  atau sebuah bandara internasional yang didatangi pesawat dari berbagai negara yang didalamnya terdapat ruangan-ruangan yang terisolasi dan terpisah satu sama lain ,di masing-masing ruangan tersebut berisi proses yang berbeda-beda pula. Begitu pula layanan penyimpanan , misal dalam gedung tersebut terdapat sebuah ruangan a yang digunakan sebagai gudang a, suatu waktu ingin penyimpanan tambahan tidak perlu membangun gedung baru , tapi menggunakan ruangan b sebagai gudang penyimpanan b. 
          Selain itu, virtualisasi hanya merupakan sebuah kondisi maya yang terdapat dalam perangkat lokal. Namun dengan Cloud Computing yang merupakan konsep bagian dari jaringan komputer dalam internet itu sendiri, maka tidak hanya storage atau penyimpanan saja yang dapat diberikan sebagai layanan, tapi juga dapat berupa aplikasi, pengolahan data , pengembangan secara langsung dengan pengguna berbeda, bahkan juga dapat digunakan sebagai sistem operasi tertentu tanpa harus menginstal dalam perangkat yang kita gunakan.

Perbedaan Virtualisasi dan Teknologi Cloud
Virtualisasi sering dikaitkan dengan cloud, namun keduanya tidaklah sama. Keduanya memang dapat mengurangi biaya infrastruktur dengan melakukan optimasi penggunaan sebagian besar sumber daya komputasi.

Komputasi cloud memungkinkan seluruh layanan atau aplikasi berjalan di jaringan komputer terdistribusi. Cloud memiliki dua layanan, publik dan pribadi. Cloud publik dapat berupa layanan berlangganan seperti email berbasis web atau Office 365 pada Windows dan layanan komunikasi seperti Skype dan Lync. Sedangkan cloud prbadi menawarkan layanan yang dapat disesuaikan dengan server perusahaan atau server penyedia layanan TI.


KEBUTUHAN SISTEM UNTUK VIRTUALISASI

Pada dasarnya, kebutuhan spesifikasi server tergantung pada virtual server yang akan digunakan. Semakin tinggi spesifikasi yang akan dijalankan, semakin tinggi pula spesifikasi server yang akan digunakan sebagai server induk. Meski demikian, asumsi ini tidak 100% benar karena ada beberapa teknologi virtualisasi seperti OpenVZ yang mampu melakukan load balancing sehingga jika mesin virtual ada 5 yang masing-masing membutuhkan memory 1 GB tidak berarti bahwa server harus memiliki spesifikasi diatas 5 X 1GB.
Berikut adalah spesifikasi minimal server induk yang akan digunakan untuk menjadikan sebuah distro Linux sebagai virtual server :
  1. Processor Pentium 4. Jika akan menggunakan arsitektur 64 bit, server harus memiliki kemampuan 64 bit juga. 
  2. jika akan menggunakan model full virtualization pada Xen Hypervisor, prosessor memiliki model Intel VT (Virtualization Technology) atau AMD-V. 
  3. Memory minimal 1 GB. 
  4. Kapasitas Harddisk minimal 20 GB. 
  5. Memiliki network card untuk keperluan networking
·      Distributed Computation dalam Cloud Computing
Pendahuluan
            Cloud computing itu terdiri dari 2 kata, yaitu cloud dan computing. Secara harfiah cloud adalah awan, sedangkan computing itu adalah komputasi. Untuk makna dari ‘cloud computing’ itu sendiri artinya adalah penggunaan sumber daya komputasi (hardware dan software) yang diwujudkan dalam bentuk layanan yang bisa diakses melalui jaringan (biasanya internet). Asal kata cloud atau awan ini adalah penggambaran dari internet.
            Cloud computing menyediakan sebuah layanan dimana informasinya disimpan di server secara permanen dan disimpan di computer client secara temporary. E mail service, facebook, google adalah beberapa contoh penggunaan cloud computing. Di dalam cloud computing dikenal istilah front-end (desktop-PC) dan back-end(server) yang dimana harus saling terhubung di dalam sebuah jaringan internet. Front-end bertugas dalam pengambilan data dan menjalankan aplikasi dari back-end sedangkan Back-end bertugas sebagai sumber yang diistilahkan dengan cloud.
 Pembahasan
            Cloud Computing adalah pemanfaatan teknologi komputer yang berasal dari penggabungan antara virtualisasi dan grid computing. Komputasi Grid adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer.Digunakan untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar yang terdistribusi dan terpisah secara geografis. Komputasi Grid menjalankan sistem yang terkoordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat.

Distributed Computation dalam Cloud Computing

            Kegiatan ini merupakan kumpulan beberapa computer yang terhubung untuk melakukan pendistribusian, seperti mengirim dan menerima data serta melakukan interaksi lain antar computer yang dimana membutuhkan sebuah jaringan agar computer satu dan lainnya bisa saling berhubung dan melakukan interaksi. Hal ini semua dilakukan dengan cloud computing yang seperti kita ketahui memberikan layanan dimana informasinya disimpan di server secara permanen dan disimpan di computer client secara temporary.
            Komputasi Terdistribusi merupakan salah satu tujuan dari Cloud Computing, karena menawarkan pengaksesan sumber daya secara parallel, para pengguna juga bisa memanfaatkannya secara bersamaan (tidak harus menunggu dalam antrian untuk mendapatkan pelayanan), terdiri dari banyak sistem sehingga jika salah satu sistem crash, sistem lain tidak akan terpengaruh, dapat menghemat biaya operasional karena tidak membutuhkan sumber daya (resourches). 
            Distribusi komputasi ini memiliki definisi mempelajari penggunaan terkoordinasi dari computer secara fisik terpisah atau terdistribusi. Pada distributed computing ini, program dipisah menjadi beberapa bagian yang dijalankan secara bersamaan pada banyak computer yang terhubung melalui jaringan internet.
Kesimpulan
            Cloud computing sangat berguna pada saat ini yang berfungsi untuk menyimpan data pada internet. Di dalam cloud computing terdapat distributed computation, dimana interaksi yang dilakukan antar computer seperti mengirim dan menerima data menggunakan jaringan computer hingga pengaksesan sumberdaya bisa dilakukan secara paralel dan bisa dimanfaatkan dalam waktu yang bersamaan.
Sumber :
Teori Komputasi dan Implementasi
Pengantar Komputasi Grid
Virtualisasi
Distributed Computation dalam Cloud Computing

Tugas Softskill Pengantar Komputasi Modern | Pengantar Komputasi Grid | Rezha Alvita Sari





Pengantar Komputasi Cloud

·       PENGANTAR KOMPUTASI GRID

1.     PENGERTIAN
Komputasi grid yaitu salah satu tipe komputasi paralel, dalam penggunaan sumber daya (hardware dan software) yang menyediakan akses (internet) yang bisa diandalkan, konsisten dan low budget serta terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi skala besar.

2.     Konsep dasar dari komputasi grid
Salah satu dari konsep dasar dalam komputasi grid yaitu lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet) maksud dari penyataan tersebut seperti pada salah satu contoh implementasi komputasi grid itu sendiri yaitu e-learning, dimana pada modul e-learning dikhusukan untuk pendidikan, serta terdiri dari beberapa tutor maupun pelajar yang menggunakan e-learning tersebut untuk diskusi, sehingga terjadinya konsep dasar yakni lingkungan kolaboratif bagi e-community.

Selain dari konsep diatas ada beberapa yang termasuk di dalamnya yaitu:
1.     Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
2.     Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda.
3.     Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah.

3.     Cara Kerja komputasi grid
a)     Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
Artinya misal pada sebuah lab, seorang tutor mengirim file pembelajaran untuk pelajarnya. Pengiriman tersebut membutuhkan jaringan agar dapat terhubung ke pelajar yang sedang dalam proses pembelajaran. Pernyataan tersebut merupakan komputasi grid, dimana koordinasi terhadap sumber daya komputasi tidak berada dibawah suatu kendali terpusat, kecuali jika tutor memberikan perintah untuk mendownload pada sebuah google drive, maka dalam hal tersebut termasuk cloud computing, bukan grid komputing.

b)    Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
Artinya ketika pembelajaran, mungkin ada soal yang harus diselesaikan, namun seperti yang dikatakan pada pernyataan contoh a tersebut, jaringan yang dipakai local maksudnya pelajar yang diajarkan pada ruangan tersebut yang menggunakan.

c)     Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

4.     Perbedaan Cloud Computing dengan Grid Computing
Cloud Computing adalah sekumpulan komputer yang terhubung melalui internet sama seperti Grid Computing tetapi Grid Computing menghubungkan semua komputer dengan segala perangkat tambahan yang dimiliki tiap komputer untuk saling menggunakan sumber daya pada tiap komputer yang terhubung Sehingga komputasi berjalan maksimal tanpa ada komputer yang menganggur. Sedangkan Cloud Computing hanya menggunakan software pada server tanpa harus memikirkan hardware yang di pakai tanpa membuat komputer dari user lain ikut sibuk bekerja.
Contoh penerapannya: E-Learning. E-Learning banyak macamnya, salah satu yang terlihat dari fasilitas kampus Gunadarma yakni V-Class (Virtual Class), yang diberikan kepada mahasiswa dari dosen yang memberikan kelas secara virtual. Pada v-class tersebut hanya dapat diakses ketika dosen  memiliki akun staffsite Gunadarma, telah mengupload materi, soal kuis, dan forum diskusi serta telah dibuka oleh dosen pemberi kelas virtual. Begitu juga sebagai mahasiswa yang memiliki akun studentsite Gunadarma, dimana mahasiswa memilih mata kuliah yang bersangkutan dengan dosen pemberi kelas virtual yang dapat mengakses.
Berikut ini contoh Beberapa kluster/grid computing yang ada di Indonesia adalah:
·       LIPI Public Cluster (http://www.cluster.lipi.go.id/)
·       Kluster Rekayasa Komputasional ITB (http://computational.engineering.or.id)
·       NL Grid UGM (http://grid.te.ugm.ac.id/docs/)
·       Grid UI (http://grid.ui.ac.id/)
Tampilan Kluster Rekayasa Komputasional ITB (http://computational.engineering.or.id)



Tugas Softskill Pengantar Komputasi Modern

Nama: Rezha Alvita Sari
Kelas: 4IA19
NPM: 59414199
Materi Komputasi Grid (Pengantar Komputasi Cloud)

Sumber: