Kebudayaan Khas Pacitan, Jawa Timur
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Pada publikasi materi blog ini, saya
mendapat tugas tentang bagaimana salah satu wisata atau budaya dari daerah
masing-masing? Budaya itu menghambat atau tidak? Berikut publikasinya tentang
daerah saya Pacitan, Jawa Timur.
Letak Pacitan
Kabupaten Pacitan terletak di ujung barat
daya Provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo di
utara, Kabupaten Trenggalek di timur, Samudra Hindia di selatan, serta
Kabupaten Wonogiri (Jawa Tengah) di barat. Sebagian besar wilayahnya berupa
pegunungan kapur, yakni bagian dari rangkaian Pegunungan Kidul. Tanah tersebut
kurang cocok untuk pertanian.
Transportasi
Ibukota Kabupaten Pacitan terletak 101 km
sebelah selatan Kota Madiun. Terminal utama adalah terminal kelas A Pacitan.
Akses jalan timur (dari Ponorogo & Madiun) pada awal tahun 2014 sudah cukup
baik dan lebar, sementara akses jalan barat ke arah Jawa Tengah ada 2 pilihan,
yaitu melewati jalur selatan dengan rute lebih panjang namun jalan relatif
lebar atau melewati rute Sedeng dengan jarak tempuh lebih pendek namun harus
melewati tanjakan sedeng barat (desa Sedeng) yang cukup tajam, sehingga bus
besar tidak memungkinkan lewat jalur ini.
Namun begitu saat ini telah dibangun jalur
alternatif Lintas Selatan yang melewati wilayah bagian selatan Kabupaten
Pacitan ke arah timur, yang menghubungkan Pacitan dengan Kabuputen Trenggalek,
melalui jalur Pacitan Kota - Kebonagung - Tulakan - Lorok - Sudimoro - Panggul
(wil. Kab. Trenggalek) serta menghubungkan jalur Yogyakarta - Pracimantoro –
Pacitan
Rute terjauh dari akses jalur timur adalah
ke Surabaya yang dilayani bus besar patas AC, namun dalam 1 hari ada 3x
pemberangkatan dari dan ke Pacitan, serta ada beberapa agen travel yang
melayani perjalanan 2x dalam 1 hari. Rute selanjutnya adalah Ponorogo - Pacitan
dilayani bus 3/4, armada tipe ini cukup banyak sehingga dalam 1 hari lebih dari
5 pemberangkatan bus dari terminal kelas A Pacitan.
Rute barat (ke Surakarta) dilayani bus AKAP
dengan jumlah yang cukup banyak, namun hanya beroperasi dari jam 03.00 hingga
18.00. Untuk rute barat yang lewat Sedeng hanya dilayani kendaraan umum tipe
kecil seperti colt dan carry dengan pemberhentian terakhir di Kecamatan
Punung.Pacitan dikenal dengan nama Kota Pariwisata atau Kota Seribu Goa. Hal
ini dikarenakan kekayaan alam dan ekstika Pacitan yang sungguh luar biasa dan
sangat memikat para pengunjung. Pariwisata di Pacitan terdiri dari Wisata Goa,
Wisata Pantai, Wisata Pegunungan (Hikking), Wisata Sejarah, Wisata Pemandian
Alam dan Saat ini sedang dalam tahap penyelesaian kawasan Olahraga yang
nantinya bisa menjadi salah satu alternatif tempat yang bisa dikunjungi di
Pacitan.
Perekonomian
Kondisi geografis Pacitan yang sebagian
besar berbukit tandus menyebabkan daerah ini kurang cocok untuk bercocok tanam
padi sehingga ketela pohon atau singkong menjadi alternatif sejak dahulu. Hasil
pertanian utama Pacitan adalah padi, singkong, cengkeh, kelapa dan kakao yang
baru dibudidayakan beberapa tahun terakhir. Potensi bahan tambang juga cukup
besar di kawasan Pacitan. Kerajinan batu akik yang terpusat di kawasan
Donorojo, sedikit banyak telah menyumbang nilai penting bagi Pacitan.
Industri
Di Pacitan telah terdapat beberapa sentra
industri yaitu industri rokok milik perusahan rokok Sampoerna, dan perusahan
rokok Sukses. Industri lainnya adalah berdirinya pabrik Timah di daerah
Arjosari, Pabrik Triplek di Widoro, pabrik Woodboard di Arjosari. Selain itu
dibangun juga Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Dengan Daya 2 X 315 MW yang
berlokasi di Teluk Bawur,Sudimoro yang telah diresmikan oleh Presiden SBY Pada
tanggal 16 Oktober 2013 secara langsung di PLTU Pacitan.
Makanan khas
Makanan khas Pacitan adalah nasi tiwul,
bahkan penganan ini dahulu merupakan makanan pokok pengganti nasi bagi
masyarakat Pegunungan Kidul seperti Wonogiri, Wonosari, Pacitan, dan
Trenggalek. Nasi tiwul terbuat dari gaplek (umbi dari ketela pohon yang
dikeringkan) yang kemudian ditumbuk dan ditanak. Selain itu makanan Khas dari
Pacitan adalah olahan khas dari Ikan Tuna yang dibuat Tahu, Nugget, Otak - otak,
Kerupuk, Bakso , Pangsit , dan Berbagai Olahan lainnya yang menjadikannya
sebagai oleh - oleh Khas Pacitan.
WISATA
Wisata Goa yang terkenal di Pacitan
diantaranya Goa Gong Yang ternama sebagai Goa Terindah se-Asia Tenggara, Goa
Kalak Konon Mantan Presiden Soeharto pernah melakukan semedi di Goa ini, Goa
Tabuhan dimana Alibasyha Sentot Prawirodirjo pernah melakukan semedi di dalam
Goa ini dan Batu di dalam goa ini jika dipukul akan membunyikan suara seperti
alat musik gamelan Jawa, Goa Luweng Jaran.
Wisata Pantai terhampar luas di Pacitan,
sehingga anda harus menentukan terlebih dahulu pantai mana yang akan anda
kunjungi. Jika anda menginginkan pantai dengan pasir putih dan pemandangan batu
karang yang indah Pantai Watu Karung, Srau dan Pantai Klayar bisa menjadi
pilihannya. Namun jika anda menginginkan pantai yang penuh dengan sarana wisata
dan mudah diakses Pantai Teleng Ria bisa menjadi pilihannya karena hanya
berjarak sekitar 3 Km dari pusat Kota. Pantai lain yang bisa dikunjungi seperti
Pantai Soge yang terkenal dengan jembatan indahnya, Pantai Taman dimana disana
terdapat penangkaran penyu, pantai Sidomulyo dengan Flyingfox terpanjang
se-Indonesia, Pantai Banyutibo dengan pemandangan air terjun yang langsung
menuju ke pantai, dan masih banyak pilihan pantai lainnya.
Pemandian Air Hangat Tirtohusodo berada di
Kecamatan Arjosari, sekitar 15 Km dari pusat kota ke arah Utara, disini
menyuguhkan pesona mandi dibawa kaki gunung kelir dengan air Panas Alami,
fasilitas di Pemandian ini pun cukup lengkap seperti Villa, Toko Cenderamata,
Kantin atau Rumah Makan, Parkir luas
Monumen Jenederal Sudirman berada di
Kecamatan Nawangan, 30 Km dari pusat kota Pacitan. Monumen ini berdiri megah di
atas gunung dan telah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, disini
masih dapat kita lihat Rumah yang digunakan Jenderal Sudirman ketika melakukan
Gerilya.
Rumah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
terletak di Lingkungan Blumbang, Kelurahan Ploso berjarak 200 meter dari
Terminal Kelas A Kota Pacitan atau sekitar 1 Km dari pusat kota Pacitan.
BUDAYA
1.
Kecamatan Bandar : Petik Pari
Upacara adat Methik Pari dilakukan oleh
masyarakat Kecamatan Bandar sebagai upacara permohonan dan rasa syukur kepada
Tuhan. Upacara ini dilakukan menjelang panen tiba yaitu pada malam hari.
2.
Kecamatan Nawangan : Kethek Ogleng
Tari Kethek Ogleng diciptakan oleh Pak
Sutiman warga Desa Tokawi Kecamatan Nawangan. Tarian ini terinspirasi dari
gerakan-gerakan kethek atau monyet.
3.
Kecamatan Arjosari : Jaranan Pegon
Jaranan Pegon merupakan seni tradisional
dari Desa Mangunarjo Kecamatan Arjosari. Kesenian ini dilaksanakan saat warga
mempunyai hajatan.
4.
Kecamatan Pacitan : Mantu Kucing
Upacara adat Mantu Kucing merupakan upacara
adat meminta hujan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Purworejo Kecamatan
Pacitan.
5.
Kecamatan Kebonagung : Baritan
Baritan merupakan upacara adat untuk
memohon kepada Tuhan agar memberikan keselamatan, dijauhkan dari pagebluk
penyakit.
6.
Kecamatan Tulakan : Jemblung Somopuro
Upacara adat ini untuk mengenang seorang
seniman jemblung yang bertapa di Gua Somopuro.
7.
Ngadirojo : Jangkrik genggong
Upacara adat Jangkrik Genggong merupakan
upacara adat mewisuda anak laki-laki sebagai tanda bahwa anak tersebut telah
beranjak dewasa dan boleh berlayar ke laut.
8.
Kecamatan Sudimoro : Gembluk Kromomedjo
Upacara adat Gembluk Kromomedjo
dilaksanakan untuk memperingati tragedi Geger Gunung Slurung.
9.
Kecamatan Pringkuku : Ammos
Ammos merupakan cikal bakal seni kothekan
lesung di Kabupaten Pacitan. Hingga saat
ini Ammos berkembang di seluruh kecamatan di Kabupaten Pacitan
10.
Kecamatan Punung : Srumbung Mojo
Srumbung Mojo adalah sebuah tempat di
kecamatan Punung yang dianggap bertuah. Hingga saat ini masih ada warga yang
datang untuk nyadran (bersih kubur) dan ngluari ujar (menepati janji).
11.
Kecamatan Donorojo : Ceprotan
Ceprotan merupakan upacara adat bersih desa
yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sekar.
Ceprotan biasanya dilaksanakan tiap Minggu Kliwon atau Senin Kliwon pada
bulan Longkang atau Dzulkangidah.
12.
Kecamatan Tegalombo : Badut sinampurno
Topi badut sebagai sarana upacara biasanya
diritualkan untuk tulak bala, ruwatan, saat akan menikah atau akan dilaksanakan
suatu hajatan.
Kebudayaan Pacitan
Kebudayaan
ini berkembang di daerah
Pacitan, Jawa Timur. Beberapa
alat dari batu
ditemukan di daerah
ini. Seorang ahli, von
Koenigwald dalam penelitiannya pada tahun
1935 telah menemukan beberapa hasil teknologi bebatuan atau alat-alat
dari batu di
daerah Punung. Alat batu itu masih kasar, dan bentuk
ujungnya agak runcing, tergantung kegunaannya. Alat batu ini sering disebut
dengan kapak genggam atau kapak
perimbas. Kapak ini digunakan
untuk menusuk binatang atau
menggali tanah saat
mencari umbi-umbian. Di samping
kapak perimbas, di Pacitan
juga ditemukan alat batu yang
disebut dengan chopper sebagai alat penetak. Di Pacitan juga
ditemukan alat-alat serpih.
Kebudayaan Ngandong
Kebudayaan
Ngandong berkembang di daerah Ngandong dan juga
Sidorejo, dekat Ngawi.
Di daerah ini banyak ditemukan alat-alat dari batu
dan juga alat-alat dari tulang.
Alat-alat dari tulang ini
berasal dari tulang binatang dan
tanduk rusa yang
diperkirakan digunakan sebagai penusuk atau
belati. Selain itu,
ditemukan juga alat-alat seperti tombak
yang bergerigi. Di Sangiran juga
ditemukan alat-alat dari batu, bentuknya indah seperti
kalsedon. Alat- alat ini sering
disebut dengan flakke. Sebaran
artefak dan peralatan
paleolitik cukup luas sejak dari daerah-daerah di
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB),
Nusa Tenggara Timur (NTT), dan
Halmahera.
PENJELASAN: Sejarahnya mengatakan memang
Pacitan merupakan tempat penemuan benda-benda sejarah misalnya artefak-artefak
yang ada di daerah Pacitan. Selain benda sejarah berupa artefak tersebut
terdapat benda-benda zaman dahulu yang digunakan pada zaman dahulu, misal kapak
yang masih berupa tombak yang digunakan untuk berburu atau mencari makan. Dan
juga di daerah Pacitan ditemukannya
Manusia Purba Meganthopus Paleojavanicus, manusia purba ini merupakan manusia
yang sangan tinggi besar.
Untuk kebudayaan lainnya seperti upara adat
di beberapa daerah sekitar Pacitan masih mewarnai Kabupaten Pacitan. Selain
sejarah budaya dan upacara adatnya wisata Pacitan juga sangat menawan bagi para
turis asing. Misal, pada daerah
watukarung terdapat pantai watukarung yang sangat diminati para turis
asing maupun lokal, karena ombaknya yang besar cocok untuk berselancar, begitu
juga makanan pinggir pantainya. Wisata
goa yang terkenal julukam 1001 go ini memang benar adanya, Goa Gong contohnya,
Goa ini jika dipukul dengan batu yang ada disekitar Goa akan berbunyi Gong maka
dinamakan Goa Gong. Jika kalian mampir ke Goa Gong tidak hanya menikmati
pemandangan wisata ini tetapi juga dapat membeli aksesori yang telah terjual
ketika kalian keluar mulut Goa tersebut.
Penghambatan atau Penunjangnya dari setiap kebudayaan pasti
ada, namun ketika saya melihat daerah Pacitan dengan beragam budaya yang
dimiliki menurut saya tidak ada penghambatan, karena budaya bukan sebagai
penghambatan daerah masing-masing tetapi sebagai ciri khas yang ada pada daerah
tersebut. Jika adanya penghambatan, menurut saya itu dari daerah asing yang
menghambat, contoh di derah Watukarung, Pacitan, Jawa Timur ini terdapat para
wisata asing yang datang dan terdengar kabar daerah tersebut telah dimiliki
para turis asing untuk aset mereka. Yang padahal, panorama tersebut milik kita,
namun entah karena ekonomi yang ada seperti itu, panaroma tersebut tetap
menjadi milik kita namun aset untuk orang luar. Dan daerah tersebut, mungkin tidak milik kita lagi. Dan daerah
Pacitan sudah mulai terkenal, jadi penghambatan tersebut tidak ada tetapi menunjang para wisatawan
asing atau lokal untuk mampir dan datang ke daerah Pacitan, Jawa Timur kota
kelahiran orang tua saya.
CREATED BY:
REZHA ALVITA SARI|| 1IA18|| 59414199
Tidak ada komentar:
Posting Komentar