Jumat, 08 April 2016

WEB CONTENT FILTERING


Web content filtering merupakan saringan konten website yang digunakan oleh perorangan, kelompok, maupun organisasi untuk melakukan penyaringan terhadap situs-situs yang tidak diperbolehkan oleh pihak berwenang maupun yang tidak berhubungan dengan tujuan bisnis atau organisasi agar tidak dapat diakses.
Penyaringan konten perangkat lunak serta akses terhadap websiteyang aman oleh pengguna merupakan penggambaran perangkat lunak yang dirancang untuk membatasi atau mengontrol isi dariwebsite yang diakses oleh pengguna, dan juga ketika membatasi bahan yang disampaikan melalui internet via web, e-mail, atau cara lain.
Kendali konten perangkat lunak nantinya akan menentukan konten apa saja yang tersedia maupun konten-konten yang tidak boleh diakses atau diblokir. Pembatasan tersebut dapat diterapkan di berbagai tingkatan: perorangan, kelompok, sekolah (pendidikan), organisasi, maupun pada penyedia jasa layanan internet (Internet Service Provider).
Pemasangan Web Content Filtering
Posisi yang tepat dalam penempatan web filtering dapat mengoptimalkan penggunaan dari filtering tersebut. Dalam hal pemasangan web content filtering, dapat dilakukan pada tiga tempat, yaitu:
1. Terpasang di komputer pribadi / Laptop pengguna
2. Terpasang di jaringan lokal baik di rumah, kantor, sekolah, dan kampus
3. Terpasang di Internet Service Provider (ISP)
1.  Komputer Pribadi / Laptop Pengguna
Saringan ataupun filtering yang tersedia pada pengguna pribadi umumnya berbentuk aplikasi yang dapat diunduh dari internet maupun yang berbentukplugin yang terpasang pada browser.  Banyak aplikasi yang beredar untuk melakukan  saringan ini dan dapat dengan mudah diperoleh melalui situsinternet.
Sebagian besar filtering yang beredar merupakan buatan perusahaan/organisasi dari Eropa dan Amerika, sehingga kategorisasi situs yang diberikan tentu berdasarkan aturan/budaya negara ini.  Pada negara- negara tersebut, yang menjadi konsentrasi dalam melakukan filtering adalah pornografi anak seperti halnya playboy.com. Situs tersebut merupakan pornografi namun bagi mereka situs ini termasuk kategori dewasa (adult content).  Inilah yang harus menjadi konsiderasi kita dalam memilih saringan baik yang akan dijalankan pada komputer pribadi.
Aplikasi penyaringan yang berjalan di komputer rata rata memiliki dua versi, yaitu gratis dan berbayar.  Fitur yang tersedia di aplikasi yang berbayar tentu akan berbeda jauh dengan yang versi gratis. Kelebihan jika saringan tersebut terpasang di komputer pribadi ialah dapat di sesuaikan dengan kebutuhan penggunanya.
2. Jaringan lokal (rumah, kantor, sekolah/kampus)
Teknologi yang banyak digunakan untuk melakukan penyaringan di tingkat jaringan lokal baik itu dirumah, kantor, maupun sekolah atau warnet adalah Proxy.  Kita mengenal Squid Proxy sebagai aplikasi yang paling sering digunakan oleh para Sys Admin.  Dengan menambahkan beberapa komponen seperti Squid Guard atau Dansguardian maka Squid proxy tersebut akan berfungsi sebagai penyaring internet.  Dari sisi efektifitas, saringan berbasis pada proxy termasuk efektif apalagi jika diset sebagai transparant proxy.
Namun ada keterbatasan yang harus diperhitungkan:  jumlah database yang bisa di masukkan ke dalam sebuah proxy sebenarnya terbatas.  Dari hasil percobaan di tingkat warnet, jika database sudah mencapai angka 500.000 situs maka akan terjadi delay yang sangat mengganggu kenyamanan berselancar.  Ini tentu menjadi pertimbangan utama yang menunjukkan sistem seperti ini sebenarnya tidak cocok untuk di gunakan di tingkat yang lebih tinggi (ISP/Carrier) karena membutuhkan sumber daya yang sangat besar dan efek buruk pada delay yang besar.  Selain itu, proxy juga mengubah source IP Address dari pengguna dan dapat menjadi masalah dalam mengakses beberapa situs (contoh: situs file sharing).
Khusus untuk Dansguardian yang melakukan penyaringan dengan metodakata kunci, akan memberikan kerepotan tersendiri karena Sys Admin harus merawat sebuah whitelist (daftar situs yang dibebaskan dari saringan walaupun berisi kata kunci yang ditetapkan).  Kesalahan penyaringan teknologi dengan metoda kata kunci memang lebih besar dibandingkan metoda blacklist (daftar situs yang perlu disaring). Di masa web 2.0 dimana situs umumnya memanfaatkan CMS (Content Management System) dan kata kunci saat ini bisa  dibuat otomatis oleh CMS berdasarkan kata yang terdapat pada halaman web, maka semua halaman dinamis yang memiliki kata pornobisa otomatis tersaring dan tidak bisa di akses oleh pengguna.  
3. Internet Service Provider (ISP)
Faktor yang perlu dipertimbangkan pada pemilihan teknologi penyaringan di tingkat Internet Service Provider (ISP) adalah efeknya pada unjuk kerja jaringan (delay).  Kiita tentu menginginkan teknologi yang digunakan tidak berakibat apapun terhadap unjuk kerja jaringan.  Selain itu pertimbangan lainnya adalah:  biaya per pengguna, efektifitas, kemudahan implementasi dan tentu sosialisasi di tingkat pengguna.  Persiapan pada tingkat consumer services sebagai garda depan pelayanan ISP juga harus dilakukan.   Sosialisasi yang baik akan mencegah protes dari pengguna sebab mereka telah diinformasikan sebelumnya jika akan terjadi penyaringan.  
Teknologi yang bisa di pertimbangkan untuk tingkat ISP adalah: DNS Poisoning, Pass-by Filter Appliance dan BGP Filtering.  Ketiga teknologi ini tidak memiliki efek pada unjuk kerja jaringan.  Yang membedakan ketiganya adalah biaya yang perlu dikeluarkan oleh pihak ISP.   Biaya yang paling perlu diperhitungkan justru bukan pada saat pertama kali memilih teknologi, namun pada biaya perawatan sistem terutama pada biaya pembaharuandatabase.   Seringkali sebuah teknologi terasa murah saat dibeli pertama kali namun menjadi beban operasional yang tinggi pada saat digunakan.   Perusahaan/organisasi pembuat sistem penyaringan sudah sangat mengerti akan pentingnya pembaharuan pada database agar efektifitas sistem terjaga dan otomatis sebuah pembaharuan database akan dihargai dengan biaya cukup tinggi.
Tipe/Jenis Filtering
Terdapat beberapa cara untuk melakukan filtering terhadap para pengguna yang ingin melakukan penjelajahan internet. Berikut merupakan beberapa cara untuk melakukan pembatasan akses kepada para pengguna:
Content-limited (or filtered) ISP: Merupakan penyedia layanan internet yang menawarkan akses ke hanya satu set bagian konten internet. Orang yang berlangganan pelayanan jenis ini tunduk pada pembatasan yang disediakan. Jenis filter ini berguna untuk melakukan pembatasan segala konten yang diberikan kepada pengguna.
Network-based filtering: filter jenis ini dilakukan pada transport layersebagai transparan proxy, atau pada application layer sebagai web proxy. Penyaringan perangkat lunak termasuk didalamnya ialah fungsi untuk pencegahan kehilangan data. Semua pengguna yang tunduk pada kebijakan akses berdasarkan jaringan ini didefinisikan oleh lembaga. Penyaringan dapat disesuaikan, sehingga setiap perpustakaan sekolah menengah atas, dapat memiliki perbedaan profil penyaringan dibandingkan dengan perpustakaan sekolah menengah pertama.
Search-engine filters: banyak mesin pencari, seperti halnya Google dan Alta vista menawarkan pengguna pilihan untuk menyalakan sebuah filter yang aman. Ketika keamanan filter diaktifkan, maka akan disaring keluar link yang dirasa tidak pantas dari semua pencarian yang hasil. Jika pengguna tahu URL yang sebenarnya merupakan sebuah website yang menampilkan eksplisit konten orang dewasa, mereka memiliki kemampuan untuk akses konten tersebut tanpa menggunakan mesin pencari. Engines seperti Lycos, Yahoo dan Bing menawarkan versi kid-oriented yang hanya mengizinkan izin terhadap situs anak-anak yang ramah.
Pada pembahasan lebih lanjut, terdapat empat buah pilihan untuk penyaringan atau pembatasan konten yaitu: client based software,server based software, stand-alone appliances (hardware) andmanaged service.
  • Client based software  Klien yang berbasis perangkat lunak dipasang pada workstation yang digunakan untuk menjelajahi internet. Perangkat lunak ini adalah tambahan pada web browser yang menawarkan penyaringan konten untuk level tertentu. perangkat lunak membutuhkan instalasi terpisah dan pemeliharaan untuk setiap workstation. Klien berbasis perangkat lunak dapat digunakan di lingkungan dengan jumlah pengguna yang terbatas, seperti perorangan, kelompok, maupun organisasi.
  • Server based software  Server berbasis perangkat lunak dipasang pada host server seperti web server, proxy server, atau firewall dan dipelihara menggunakan perangkat lunak administrator. Server berbasis perangkat lunak memungkinkan untuk mengontrol pusat seluruh jaringan atau subnet tunggal pada satu instalasi. Karena perhatian dan biaya yang diperlukan, infrastruktur jaringan server-basedperangkat lunak biasanya digunakan pada lingkungan menengah keatas.
  • Stand-alone appliance  Merupakan perangkat hardwareyang dapat diinstal pada jaringan dimana ingin dilakukan monitor dan penyaringan. Umumnya ini merupakan solusi lebih tinggi karena digunakan perangkat keras yang didedikasikan dan dioptimalkan untuk penyaringan. Solusi aplikasi dapat diskala untuk penyebaran dalam lingkungan kecil maupun besar.
  • Managed Service  Solusi ini melibatkan sebagianoutsourcing atau semua keamanan infrastruktur perusahaan termasuk penyaringan konten. Solusi keamanan dikelola dari pihak ketiga dan digunakan di semua lingkungan perusahaan.
Beberapa penyedia layanan internet (ISP) menyediakan penyaringan konten sebagai bagian dari penawaran suatu bisnis produk. Untuk mendapatkan informasi lebih banyak, pengguna dapat bertanya dan periksa penyedia jasa layanan lokal. Sistem penyaringan konten yang didedikasikan ialah yang dapat meningkatkan kinerja jaringan dan dapat mengontrol penggunaanbandwith. Produk penyaringan konten dapat juga digunakan dalam hubungannya dengan bloking yang dilakukan dengan firewall.
Berdasarkan empat jenis pilihan filter diatas, yang akan dibahas lebih lanjut pada artikel ini ialah client based software. Terdapat beberapa contoh perangkat lunak yang dapat digunakan dalam melakukan penyaringan konten, misalnya K9 Web Protection, Dans Guardian, maupun Squid Guard. Perangkat lunak yang berikutnya akan dijelaskan, fitur apa saja yang dimiliki, serta bagaimana cara menggunakannya ialah K9 Web Protection.

Contoh Software Untuk Web Content Filtering
Terdapat beberapa software yang dapat digunakan untuk melakukan web content filtering. Pada contoh kali ini, digunakan K9 Web Protection yang merupakan perangkat lunak bebas yang berkelas perusahaan dan di desain untuk pengguna individu, rumah, maupun organisasi.
Serangan malware yang meningkatkan secara eksponensial setiap harinya, bahkan pada Bulan Agustus 2009 tercatat lebih dari 56,000 serangan phishing. Oleh karena itu, untuk melindungi komputer rumah maupun organisasi yang online dari berbagai jenis ancaman, dibutuhkan suatu keamanan yang kuat, serta solusi perlindungan yang tepat dan nyata.
Dengan perlindungan dari K9 Web Protection, pengguna tidak perlu menunggu untuk memperoleh upgrade keamanan terbaru seperti list dari ancaman website terkini, namun K9 Web Protection akan memberikan perlindungan yang komprehensif yang diperlukan secara otomatis. Dengan K9 Web Protection, pengguna perorangan akan mendapatkan hasil yang sama seperti menggunakan penyaringan konten web yang biasa digunakan oleh perusahaan dan lembaga pemerintah di seluruh dunia. Dilengkapi antarmuka yang user-friendly, memungkinkan pengguna untuk mengendalikan penggunaan internet dengan mudah dan tepat.
Memblokir situs web di lebih dari 70 kategori, termasuk pornografi, perjudian, obat-obatan,  kekerasan, rasisme, malware, phishingserta memudahkan pengguna untuk menggunakan safe searchpada semua search engine utama yang dipakai. Selain itu, teknologi dari Blue Coat’s Web filtering dapat memungkinkan pengguna untuk memblok konten berdasarkan kategori yang akan dikunjungi. Seperti halnya pornografi, perjudian, maupun website spesifik seperti halnya facebook.
K9 Web Protection juga menawarkan beberapa hal berikut:
Perlindungan terhadap malware secara real-time Membantu mengidentifikasikan dan memblok konten yang ilegal maupun yang tidak diinginkan secara real-time, termasuk situs yang terinfeksi malware. Pengguna juga mendapat manfaat dari layanan Web Pulse Cloud , yang merupakan komunitas yang tumbuh lebih dari 62 juta pengguna jasa yang menyediakan lebih dari enam miliar konten web real-time rating per hari.
Pemberian rating pada konten secara otomatis — Halaman dan situs website baru tercipta setiap menitnya, dan tidak ada seorang pun yang dapat memberikan rating dari konten yang terdapat dalam semua situs tersebut. Untuk mkemastikan perlindungan terhadap situs baru maupun lama yang masihunrated, Blue Coat’s menyediakan teknologi Dynamic Real-Time Rating™ (DRTR) yang secara otomatis menentukan kategori dari halaman situs yang masih unrated, dan memperbolehkan atau memblok situs tersebut sesuai spesifikasi yang diperbolehkan oleh pengguna.
Perlindungan yang berkelanjutan tanpa memperlambat komputer  Caching merupakan metode yang digunakan oleh web browser untuk meyimpan data yang sering digunakan, dimana dapat meningkatkna efisiensi dengan mengurangi jumlah informasi yang di request secara langsung ke internet. K9 Web Protection menggunakan  sistem teknologi caching Blue Coat’s yang unik sehingga penjelajahan dengan menggunakan internet tetap dapat dilakukan dengan cepat tanpa memperlambat komputer.


DAFTAR PUSTAKA:
http://ki.stei.itb.ac.id/2013/10/30/web-content-filtering/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar