PESAN IKLAN
Adanya informasi dan
emosi yang seimbang dan penampilan pesan yang tepat untuk target adalah hal
yang penting dalam membiau iklan yang efektif. Sehingga iklan dapat diterima
audiens dan diinterpretasi dengan tepat.
Elemen-elemen yang
harus diperhatikan untuk membuat sebuah pesan promosi yaitu:
1. Balance (The Balance of the message)
• Keefektifan pesan
dalam sebuah iklan tergantung pada beberapa isu.
• Dalam Isu dari
perspektif penerima iklan, didalamnya terdapat dua elemen yaitu:
a. jumlah dan kualitas pesan yang dikomunikasikan, serta
b. penilaian setiap
individu terhadap cara pesan tersebut dikomunikasikan.
• Sehingga dari
perspektif ini, bahwa sebuah iklan seharusnya dapat menyeimbangkan antara
kebutuhan informasi setiap individu dan kebutuhan mendapatkan kesenangangan dalam
mengonsumsi pesan tersebut.
• Pengemasan pesan
dalam sebuah iklan dapat berorientasi pada produk dan rasional (high
involvement), serta berorientasi pada konsumen yang berdasarkan pada fikiran
dan emosi (low involvement).
• Dalam high
involvement, pesan berorientasi terhadap produk, berisi informasi-informasi
yang berasosiasi terhadap keuntungan-keuntungan sebuah produk.
• Sedangkan dalam low
involvement, pesan focus pada image yang ditanamkan pada penerima pesan.
2. Structure
Sebuah bagian penting
dalam menyusun sebuah strategi pengemasan sebuah iklan adalah dengan
mempertimbangkan cara mengkomunikasikan poin-poin kunci atau inti pesan yang
ingin ditampilkan kepada target audiens.
Struktur-struktur yang
perlu diperhatikan dalam membuat pola sebuah pesan iklan yaitu:
Conclusion Drawing
• Berawal dari adanya
yang mempertanyakan tentang siapa yang seharusnya menyimpulkan sebuah pesan
iklan. Apakah dari pesan iklannya sendiri ataukah audiens sendiri yang
menyimpulkan sendiri pesan iklannya.
• Tetapi sebuah
kesimpulan yang dibuat secara eksplisit dinilai lebih efektif karena lebih
mudah dipahami sehingga efektifitasan pesan menjadi lebih besar.
• Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesimpulan yang dibuat antara lain:
a.
The complexity of issues
Semakin kompleks sebuah
isu, maka pesan seharusnya disimpulkan oleh pengiklan karena kemampuan penonton
menyimpulkan hal yang kompleks seperti asuransi dan produk-produk kesehatan
dinilai masih belum bisa maksimal. Begitu juga dengan isu-isu yang masih
baru, semakin baru sebuah isu, maka sebaiknya pesan tersebut disimpulkan oleh
pengiklan.
b.
The level of education possessed by the
receiver
Semakin high-educated
audiens maka semakin baik membiarkan mereka membuat kesimpulan dari iklan, dan
semakin low-educated audiens maka sebaiknya kesimpulan dibuat oleh pengiklan.
c. Whether immediate
action is required
d. The level of
involvement
Dalam high involvement,
biasanya individu cenderung lebih menyukai membuat kesimpulan berdasarkan
fikirannya sendiri. Dan sebaliknya, low involvement lebih suka disimpulkan.
One and two-side
messages
• Berisi tentang isu
yang seharusnya ditampilkan kepada audiens. Bisa berupa isu one-side message ,
bisa juga isu two-sided messages.
• One-side message,
hanya melihat dari satu sisi dan menampilkan satu argumen dalam sebuah pesan.
Cara ini efektif untuk audiens yang low-educated dan audiens yang pro terhadap
isu yang ditampilkan.
• Two-sides message,
melihat dan menampilkan argument dari dua sisi, yaitu melihat dari sisi positif
dan juga sisi negatifnya. Efektif untuk audiens yang high-educated dan audiens
yang kontra dengan isu yang dibawa.
Order of presentation
• Focus pada pengaturan
sebuah pesan dalam sebuah iklan.
• penempatan poin kunci
tersebut berdasarkan level high-low involvement.
• Primacy effect
à menempatkan
poin kunci di awal pesan.
à cocok
diterapkan untuk level low involvement dan audiens yang kontra dengan isu
pesan.
• Recency effect
à menempatkan
poin kuncinya pada akhir pesan yang akan ditampilkan.
à cara ini sesuai
untuk audiens yang pro terhadap isu yang dibawa dan high involvement.
3. Perceived Source
• factor penting dalam elemen
ini adalah kredibilitas.
• Kredibilitas tersebut
terkait dengan keefektifan pesan dan level persuasi dari pesan tersebut.
• Komponen kunci dalam kredibilitas dari sumber adalah pengetahuan yang
dimiliki oleh sumber dan motivasi pribadi dari sumber tersebut.
Establishing
credibility
• Aspek dasar sebuah
kredibilitas adalah terpercaya dan kecakapan.
• Kredibilitas sumber bisa ditentukan dengan menggunakan dari iklan tersebut
langsung (initiator) atau juga bisa menggunakan spokesperson.
Credibility established
by the initiator
• Reputasi dan citra
yang baik merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dan hal
tersebut dapat mempengaruhi kredibilitas.
• Factor yang
mempengaruhi kredibilitas adalah Branding. Branding dapat membuat konsumen
mengenali dan membuat asosiasi produk sehingga menghalangi kemungkinan konsumen
akan lebih memilih produk yang lain.
Credibility established
by a spokesperson
• Sumber adalah
orang-orang atau pihak yang ditunjuk untuk menyampaikan pesan. sumber inilah
yang membawa pesan seolah-olah pesan tersebut dari dirinya sendiri.
• Oleh karena itu. Sumber yang ditunjuk (spokesperson) untuk menyampaikan pesan
haruslah seseorang yang kredibel.
• Tipe-tipe
spokesperson ada empat, yaitu The expert, the celebrity, the chief executive
officer, dan the consumers.
• The Expert
o mengguanakan
individu-individu yang handal dan memanfaatkan symbol dari dalam tokoh tersebut.
o contohnya dengan mengunakan baju panjang warna putih, berkaca mata, dan
botak, yang disimbolkan sebagai seorang professor.
o simbolisasi ini juga
biasanya melibatkan, stereotypes, dan identifikasi.
• Entertainment and
sporting celebrities
o menggunakan sosok
selebritis tidak hanya untuk membangun kredibilitas, khususnya untuk high
involvement dan low involvement, tetapi juga bisa untuk menarik perhatian
individu.
o tetapi dalam menggunakan selebritis, biasanya ditemukan banyak masalah
seperti :
1. kecocokan image selebritis tersebut dengan produk yang mereka wakili dan
reaksi target audiens terhadap selebritis tersebut. Apakah audiens menerima
selebritis tersebut atau tidak?.
2. Gaya hidup selebritis yang berubah-ubah dikhawatirkan membawa dampak buruk
juga terhadap berubahnya image sebuah brand.
3. Audiens lebih
mengingat selebritisnya, daripada produk yang mereka wakili.
• Chief executive
officer (CEO)
o Menggunakan CEO
sebagai spokesperson memungkinkan apabila CEO mempunyai image yang positif dan
menarik di layar, sehingga hal tersebut bisa meningkatkan kredibilitas.
o Biasanya menggunakan
testimonial-testimonial.
• The consumer
o Dengan menggunakan
konsumen maka pesan dinilai akan lebih mudah diterima oleh audiens karena
anggapan adanya kesamaan gaya hidup, ketertarikan, dan opini konsumen tersebut
dengan penonton. Sehingga diharapkan penonton akan terpersuasif.
Sleeper effect
• Pengaruh sebuah iklan
terhadap seorang individu dapat meningkat dari waktu ke waktu.
• Oleh karena itu digunakanlah sumber yang kredibel untuk mengulangi pesan
tersebut sehingga pengaruh dari pesan tersebut tetap terjaga dan pesan pun
menjadi efektif.
4. Presentation of
message
• Focus pada appeals
yang disesuaikan dengan target audiens yang dituju.
• Merupakan tahap eksekusi sebuah pesan.
• Appeals dapat
membentuk dan mempengaruhi persepsi dan ekspektasi audiens.
• Presentasi sebuah
pesan diasisiasikan ke dalam dua bentu, yaitu didominasi oleh product-oriented
informasi dan dodominasi oleh appeals yang emosional-senses.
Appeals based upon the
provision of information
• Menekankan pada
pembuatan pesan yang logis dan rasional serta similar dengan kehidupan audiens
sehingga audiens lebih aware dengan pesan yang ditampilkan.
Factual
• Tujuan utama appeals
ini adalah menyediakan informasi-informasi.
• Diperuntukkan high
involvement dimana konsumen-konsumen termotivasi untuk mendapatkan
informasi-informasi yang mereka butuhkan.
• Persuasi merupakan sentral dari appeals ini.
• Sehingga pesan iklan
dituntut untuk rasional dan berisi argument yang masuk akal.
Slice of life
• Kredibilitas
merupakan factor yang sangat penting dan fital diterimanya sebuah iklan.
• Iklan harus dapat menampilkan pesan-pesan yang dapat dicerna penonton dengan
mudah, yaitu dengan menonjolkan ”simialirity” atau kesamaan dengan target
audiensnya.
• Proses menciptakan kesamaan tersebut merupakan potongan hidup dari sebuah
iklan.
• Dengan adanya kesamaan yang diciptakan diharapkna konsumen dapat dengan mudah
menyimpulkan sesuai dengan yang diinginkan oleh pembuat iklan.
Demonstration
• Appeals ini menekankan pada adanya “masalah” yang dihadapi oleh penonton.
• Focus brandnya dilukiskan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang ditampilkan tadi.
• Contohnya : lantai
kotor, sakit kepala. Maka focus brandnya pada sakit, dan kotor.
Comparative advertising
• Pesan yang dibuat
fukus untuk membandingkan sebuah brand dengan competitor utama atau membandingkan
dengan seluruh kompetitior.
• Tujuannya untuk
menunjukkan siperioritas brand tersebut dibandingkan dengan brand yang lain.
Appeals based upon
emotions and feelings
• Banyaknya iklan yang ada membuat iklan harus ditampilkan secara “berbeda”
• Menjadi berbeda yaitu dengan mendasarkan pesan pada emosi.
Fear
• Ada dua tipe dari
fear appeals ini:
1.
Menekankan pada aspek negatif atau
ancaman pada fisik dan perilaku yang dikaitkan dengan kegunaan sebuah produk.
Contohnya
: pesan asuransi, pasta gigi, dsb.
2.
Menekankan pada ketakutan akan penolakan
social jika tidak menggunakan sebuah produk tersebut.
Contohnya:
sampo anti ketombe, deodorant.
Humour
• Penggunaan humor sangat atraktif karena dapat menarik perhatian penonton.
• Alasan penggunaan humor karena humor dapat membuat mood penonton menjadi
positif.
• Dengan mood yang positif, iklan dapat dicerna dengan positif juga.
Animation
• Efektif digunakan untuk target marget anak-anak.
• Alasan utama
menggunakan animasi karena dapat mengubah atau mengurangi kebosanan dan
ketidaktertarikan menjadi menarik perhatian.
• Dapat meng-cover
pesan-pesan yang kompleks.
Sex
• Digunakan untuk menarik perhatian audiens.
• Biasa digunakan untuk
iklan parfum.
Music
• Dapat menghubungkan sekuen-sekuen antar bagian iklan.
• Music yang dimainkan
dapat membentuk asosiasi terhadap produk sehingga membuat audiens tertarik.
•Berfungsi untuk
membedakan satu produk dengan produk yang lain.
• Tujuan penggunaan musik : menciptakan mood dan menyampaikan pesan yang
diinginkan,
selain itu juga dapat
menjadi brand equity.
Contoh: mobil.
Fantasy and surelism
• Memungkinkan untuk
membuat simbol-simbol dan gambar-gambar yang ingin diasosiasikan dengan tujuan
tertentu.
SUMBER: